Kamis, 11 Juni 2009

Food Not Bombs


ini dia gerakan sosial yang akhir-akhir ini lagi gencar dilakuin temen-temen sepemikiran gue di kampus hehe...
jadi di kampus gue ada semacam komunitas yang tidak biasa. kita menamakan diri SUCX (STAN Underground Communty) entah X nya itu apa hahahaha. yah isinya cuma anak-anak useless yang terbuang dari dunia "normal". apalagi di kampus semacam STAN ini. wah langka banget ada komunitas kayak gini.

oke tentang SUCX akan gue jelasin nanti aja ya hahaha. gue mau nulis tentang proker komunitas ini dulu.. jadi SUCX ini pas belom lama setelah terbentuk ada diskusi nanti kedepannya mau ngapain aja, lalu ada usulan lah tentang program Food Not Bombs ini... jujur aja, pertama gue sih pesimis kalo program ini gak bakal sukses... soalnya SUCX ini sendiri juga baru kebentuk taun kemaren..

nih hasil dari copy-paste:
Food Not Bombs mengorganisir beberapa proyek dalam komunitas diantaranya: · Mendistribusikan makanan gratis untuk orang lokal yang membutuhkan · Menyediakan meja literatur untuk menyediakan informasi tentang makanan, perdamaian dan keadilan · Menyediakan makanan kecil saat demonstrasi dan kegiatan · Mengorganisasi aksi kreatif dalam protes menolak perang dan kemiskinan

nah FNB pertama ternyata sukses berat! meskipun menunya sederhana banget, yaitu Gado-Gado!! haha. tapi yang penting semangatnya oi!!
sampai saat ini FNB SUCX udah dilaksanain dua kali... yang kedua kemaren sayangnya ga bisa ikut gue.. tapi yang kedua sepertinya lebih terorganisir dan lebih rame..

okelah ini beberapa tentang Food Not Bombs
Food Not Bombs adalah salah satu pergerakan revolusi yang tumbuh dengan cepat saat ini dan telah menyebar ke seluruh dunia. Ada ratusan gerakan otonomi berbagi makanan vegetarian gratis dengan masyarakat yang membutuhkan juga kepada penentang perang dan kemiskinan. Energi pergerakan yang berasal dari akar rumput aktif ke seluruh Amerika, Asia, Eropa, timur tengah dan Australia. Food Not Bombs adalah organisasi untuk perdamaian dan mengakhiri pendudukan atas Irak, Afghanistan dan Palestina. Lebih dari 25 tahun pergerakan ini bekerja untuk mengakhiri kelaparan dan mendukung aksi untuk menghentikan globalisasi, pembatasan hak masyarakat, juga eksploitasi dan perusakan bumi. Food Not Bombs sering menyediakan makanan dan suplai untuk survivor serangan teroris atau bencana alam. Pada tiga hari pertama setelah gempa bumi tahun 1989 di San Fransisco Food Not Bombs adalah organisasi yang menyediakan makanan untuk korban bencana alam. Food Not Bombs juga salah satu organisasi pertama yang menyediakan makanan untuk pekerja rescue saat serangan 11 September di World Trade Center. Sukarelawan Food Not Bombs juga menjadi yang pertama menyediakan makanan untuk membantu korban Tsunami Asia dan badai Katrina. Sukarelawan kita mengorganisir kolektif nasional program dan menyediakan bis dan truk suplai makanan ke pantai pantai. Selama enam bulan Food Not Bombs menyediakan makanan di New Orleans. Kamu dapat menemukan Food Not Bombs di daerah bencana dan kita siap untuk membantu di masa depan.

Straight Edge!

oi oi oi sekarang mau ngomongin tentang Straight Edge.. udah lumayan lama tertarik sama gerakan ini.. ini copy-paste nya :

Straight Edge adalah gaya hidup (life style) yang bersikap abstain terhadap pengkonsumsian alkohol, rokok, drugs dan free sex. Gaya hidup Straight Edge mencoba untuk memberikan alternatif baru di scene punk/hardcore yang sempat identik dengan kebiasaan mabuk dan berakhir rusuh. Ya, paham Straight Edge memang lahir dari komunitas punk/hardcore. Berawal dari lagu yang berjudulu “Straight Edge” dari band Minor Treath tahun 1981. Sang frontman, Ian Mackaye memiliki pandangan bahwa harus ada perubahan positif di scene punk/hardcore. Isi lirik dalam lagu Straight Edge intinya adalah ada hal yang lebih baik daripada mabuk dan mengkonsumsi narkoba lalu berakhir ‘tumbang’ di acara konser. Sampai akhirnya judul lagu tersebut dijadikan gaya hidup bagi mereka yang sepaham dengan isi dari liriknya. Ide tentang Straight Edge juga sebenarnya sudah ada di dalam lagu-lagu band protopunk tahun 70′an yakni The Modern Lovers. Namun untuk istilah Straight Edge sendiri memang di adaptasi dari judul lagu Minor Threat. Pada awalnya paham Straight Edge berkembang di wilayah Washington D.C dan New York, sampai akhirnya berkembang juga di Canada. Simbol “X” di punggung tangan Simbol “X” di punggung tangan adalah simbol gaya hidup Straight Edge secara general. Simbol “X” tersebut biasanya digunakan saat manggung atau datang ke gigs/acara. Ada juga yang dibuat dalam bentuk pin, t-shirt dan merchandise lainnya sebagai simbol propaganda Straight Edge. Sejarah awal simbol “X” di punggung tangan adalah ketika band Teen Idles tour ke San Francisco dan bermain di sebuah club bernama Mabuhay Gardens. Sebelum mereka pentas, pihak manajemen club ternyata melarang Teen Idles pentas karena masih dibawah umur untuk masuk ke club yang menjajakan minuman keras. Namun setelah kompromi panjang, akhirnya pihak manajemen club memperbolehkan mereka pentas asalkan setiap personel yang dibawah umur diberi tanda “X” di punggung tangannya dengan spidol sebagai tanda dibawah umur dan dilarang mengkonsumsi alkohol. Simbol “X” tersebut juga adalah untuk memudahkan bar tender mengetahui mana yang minum mana yang tidak. Dari moment itulah akhirnya simbol “X” di punggung tangan menjadi simbol pergerakan Straight Edge. STRAIGHT EDGE x-symbol Era “Old School” Seiring perkembangannya, gaya hidup Straight Edge banyak di adaptasi oleh band-band lainnya seperti: 7 Seconds, SSD, Uniform Choice, Cause for Alarm. Band-band tersebut adalah band punk/hardcore yang berada di era “oldschool”. Band-band era “oldschool” lebih banyak berteriak tentang movement Straight Edge dibanding bernyanyi. Lagu mereka terdengar bak orang yang sedang orasi namun diiringi musik agresif dan cepat a la punk/hardcore. Ya, style seperti itu akhirnya menjadi ciri khas band punk/hardcore di era “oldschool”. Era “Youth Crew” Walaupun pada awalnya secara musikal, band-band Straight Edge terdengar tipikal, di pertengahan tahun 80′an musiknya mulai berkembang dan meluas sesuai dengan karakter band masing-masing. Era “Youth Crew” lahir ketika band-band punk/hardcore Straight Edge mulai menjamur dan akhirnya mereka memiliki kecenderungan untuk “bersatu” membuat movement dan media sendiri untuk menyebar luaskan gaya hidup Straight Edge. Namun bukan berarti mereka tidak manggung bersama band-band yang non-Straight Edge. Mereka justru lebih mengedepankan semangat persatuan. Ya, semacam komunitas yang lahir karena point of view yang sama: menyukai musik punk/hardcore sebagai bagian dari subkultur yang tercipta saat itu. Gorilla Biscuits, Judge, Bold, Youth of Today adalah salah satu band yang menonjol di era “Youth Crew”. Merambah gaya hidup Vegan/Vegetarian Ternyata seiring perkembangannya, Straight Edge mulai berkaitan juga dengan perihal pergerakan animal rights, vegan dan vegetarian. Youth Of Today adalah band yang paling “vokal” menyuarakan perihal animal rights, vegan dan vegetarian pada tahun 1988. Dalam lirik lagu “No More”, Ray Cappo vokalis Youth Of Today menekankan tentang pandangannya terhadap animal rights dan vegan: “Meat-eating, flesh-eating, think about it/ so callous this crime we commit”. Sampai akhirnya banyak band yang menyuarakan hal yang sama. Dan hampir semua band di akhir tahun 1980an di Amerika dan Kanada menyuarakan tentang animal rights dan animal cruelty. Namun bukan berarti juga bahwa seorang vegan/vegetarian itu adalah seorang Straight Edge, begitu juga sebaliknya. Menjadi vegan/vegetarian bukanlah sebuah keharusan di dalam gaya hidup Straight Edge. Vegan dan vegetarian hanya bagian dari perkembangan itu sendiri dan semua kembali kepada pilihan masing-masing. Disini juga perlu ditekankan kembali baha Straight EdgeStraight Edge juga bukanlah sebuah agama. Straight Edge hanyalah sebuah motivasi hidup untuk tidak merusak diri sendiri dengan mengkonsumsi zat-zat yang dianggap berbahaya untuk diri sendiri. Dan penyikapannya kembali kepada kontrol individu.

yeah satu pertanyaan yang selama ini gue bingung, tentang "apa iya harus jadi vegan?" ternyata udah terjawab... it's all about your ideology... yang terpenting di dalem hati lo itu. dan lo juga harus konsisten ngejalaninnya.. well, gue pun masih belajar untuk menjadi seorang sXe. masih dalam tahapan ya hehe (meskipun kadang-kadang banyak suara2 ngajakin shisha.. huahaha)
dan temen gue di kampus ada juga yang seorang sXe. salute to him yang udah konsisten ngejalanin apa yang dipilihnya... wokelah sekarang gue mau ngedalemin dulu tentang sXe itu sendiri... D.I.Y or DIE !!

nah ini dia si jenius yang udah nyiptain gerakan ini

dizzy dizzy dizzy

huaaaaaahh.. setelah sekian lama, akhirnya gue balik nulis lagi..
maap lagi ga ada ide soalnya... malass zzz

btw senin depan gue UTS! d*mn!! males banget gw. kembali mengenang 2 minggu suram itu... dimana di setiap malam yang ada hanya belajar, belajar, dan belajar. sucks!!
dan yang paling parah, gue ga ngerti apa-apa materi yang dikasihin dosen ke gue.. terutama mikro ekonomi dan akuntansi! huaah parah.
ah berdoa aja. cuma itu yang bisa gue lakuin hahahaha.. sama minta ajarin temen palingan...
udah ah mau nyoba belajar dulu gue (doain bertahan yaa)

oh iya, baru liat gambar macbeth the hensley nih... keren gila. nabung nabuuung!!

Kamis, 04 Juni 2009

The Adventure

bukan lagunya Angels & Airwaves...
cuma mau sharing aja, minggu kemaren abis ke Ancol (pamer).. ya hunting-hunting foto...
dari subuh udah jalan.. demi melihat sunrise di pantainya (padahal ujung-ujungnya telat, dan sunrise udah keliatan pas di Kota... hahaha)

sensor kamera gue kotor!! :( :((
siaaall, ya begini nih kalo beli barang second, masih awam perawatannya pula.. haha, jadi pas first capture itu tiba-tiba di hasil foto ada efek-efek mistis, yaitu ada benang-benang item di hasil fotonya.. baaaahh! pas gue tanya bang Vlad, dia bilang itu lensa yang belakangnya tuh yang kotor... bersihinnya pake kuas yang buat make-up tuh (ah kan eike ga punya boo)
sial kuas gue gapunya, lalu setelah nyari-nyari di sekeliling rumah, gue masuk kamar adek gue... dan... disana... ternyata... ada kuas!! tapi sayangnya itu kuas buat cat air, yang buat ngelukis... karena saking desperatenya, tanpa pikir panjang gue ambil deh tuh kuas, gue coba bersihin tuh lensa bagian belakangnya... ternyata, ga ngefek!! :hammer:

siaaall... terus setelah itu, gue gabung di www.fotografer.net, gue curcol deh disana tentang kotoran-kotoran mistis ini... ternyata para master disana bilang : itu sensor kameranya mas yang kotor... kalo mau bersihin, pake blower kamera mas
hiks... apapula itu sensor, harus pake blower pula :doublehammer: (kalo ada)
gue cerita deh ke bokap akhirnya... ternyata temennya bokap ada yang punya dslr juga (Nikon D80).. dan dia punya blower!! yeahahaha. akhirnya dipinjemin deh tuh blower...

nah semalem langsung gue coba tuh blower... gue buka lensa, turunin shutter (sampe bulb), naekin diafragma (f10), gue teken shutter deh.. pas mirror nya nutup, gw hembusin tuh sensor pake blower... first blow : ga ngefek! huahaha. masih tetep aja kotor, terus akhirnya gue coba terus, akhirnya sedikit-sedikit ilang tuh debu (meskipun sampe sekarang masih ada beberapa titik debu... dan yang gue takutin, itu kayanya ga bisa ilang... soalnya dari semalem gw blow sampe tadi pagi gue coba lagi, masih ada juga). mudah-mudahan itu sisa debu bisa minggat deh... soalnya kalo bawa ke tempat servisnya (JPCkemang), untuk sensor cleaning aja paling murah 100ribu!! huahaha. itu juga cuma di blow (cuk cuk), paling mahal ada yang 400ribu! bah

aduh capek.. oh ini dia first capture gue (debunya masih banyak)














btw ini beberapa foto dari ancol kemaren (masih dikit yang gue edit.. males euy)



NB : gue lagi seneng ngepolin contrast nih.. maknyus banget hasilnya :D

atur speed, diafragma, fokus, bukaan... bla bla bla

hahahaha ternyata belajar fotografi tidak semudah yg gue pikirkan pertama kali... waktu main camdig sih jelas... tinggal jeprat-jepret aja... selesai.
pas baru megang dslr.. woo kagok ! riweuh lah... haha
gue pikir sama, tinggal pencet shutter aja.. ternyata ngga. pertama gue emang pake mode Auto. yang ini jelas, bener-bener tinggal teken shutter aja..
tapi kata bang Doddy Vladimir : "Dath, pake mode Manual ya, kalo Auto terus ga pandai-pandai nanti kau.." hahahaha. inget bener deh..
well semenjak itu, gw coba ngulik2 pake mode M.. udah pasti, first capture cacad banget! huaha. ya fotonya blur lah, overexposure lah, underexposure lah... macem-macem.
dan semenjak itu gue selalu pake mode M sampe sekarang (walopun kadang-kadang Auto... kalo lagi males nyetting sama kalo lagi kepepet.. huaha)

btw, ini beberapa eksperimen gw di rumah. check this out :
Tetes












Hey, Watchoo Lookin' At?


















Love This One













Ini juga deng












ciao

Biarkan Foto Yang Berbicara

rooooaaarr..
finally i got my first camera!! yeaaah
it's Nikon D40.. got it for cheap (yaiyalah.. wong barang second, thirdhand mungkin.. haha)
udah sampe puncak kepuasan nih... (btw, thx dad!)

ah kebanyakan bacot ya, nih gue mau nyoba posting beberapa foto aja oke
here they are..

Mukadimah

huah.. akhirnya jadi juga ini blog...
akhirnya gue memutuskan mau belajar blogging... hahaha

yasudah pembukaan segitu aja...
mau ngedit-ngedit dulu deh...
ciao folks!!